Tips Berhenti Merokok

  Nah sebelum Sobat membaca lebih jauh segenap Tips-tips aneh pada posting kali ini, sobat musti punya satu hal, yaitu NIAT. Karena apapun yang dilakukan pasti dilalui dengan yang namanya niat. Sebelum sobat punya niat untuk berhenti, maka berhenti merokok hanyalah bersifat sementara. Apalagi jika lingkungan yang dihadapi setiap hari adalah lingkungan para perokok. Namun begitu, saya memiliki beberapa tips yang mungkin bisa berguna bagi yang berniat berhenti merokok tanpa harus menghindar dari para perokok.
    Banyak orang mengatakan, kalau mau stop merokok itu satu-satunya jalan adalah juga berhenti bergaul dengan para perokok. Hal ini ada benarnya tetapi tidak 100% benar. Banyak teman-teman saya yang bisa berhenti merokok tanpa harus meninggalkan tempat tongkrongannya yang berisi para perokok. Banyak juga pendapat, merokok bisa stop kalau sudah sakit.
    Hal ini juga tidak sepenuhnya benar, karena saya melihat banyak juga mereka yang sakit dan kembali merokok ketika mendapati dirinya atau merasa dirinya sehat kembali. Tak perlu ber panjang lebar berikut tipsnya
1. Jangan membawa korek api atau pemantik
Untuk merokok dibutuhkan korek api atau pemantik – kalau sobat terbiasa menyalakan rokok dengan menggesek batu atau kayu ya silakan saja. Dengan membiasakan diri untuk selalu tidak membawa korek api atau pemantik, maka kita akan susah dan berusaha meminjam ke orang lain setiap kali mau merokok.
Manfaat :
- Tidak akan bisa merokok sesuka hati, tetapi tergantung apakah ada orang di sekitar kita yang bisa kita pinjami korek api atau pemantik
- Bisa mendapat teman baru, siapa tahu orang yang meminjami kita ternyata menawarkan proyek
- Tetapi, bisa juga menjadi omongan yang tidak enak kedengarannya, "Ini orang gak punya duit apa ya? korek ajah pinjem." Tidak apa-apa, dengan begini kita akan berpikir ulang saat mau meminjam korek api atau pemantik ke orang lain
2. Hilangkan semua korek api atau pemantik di tempat tinggal kita
3. Habiskan dan jangan dibuang!
Maksudnya, jika sobat telah membeli sebungkus rokok dan belum habis karena menjalankan tips nomor 1 dan 2 . Lalu rokok sudah berasa asem karena masuk angin, sobat harus bertanggung jawab untuk tetap menghabiskannya! Ini akan membuat sobat berhitung dan berpikir untuk melakukan tip nomor 4.  
4. Membeli rokok batangan
Saran saya, belilah mulai dari setengah bungkus lalu menurun sampai pada beli satu atau dua batang. Ini harus dilakukan dengan komitmen yang kuat. Jadi sobat harus tetap melakukan hal ini walaupun sobat sedang memegang uang dengan pecahan yang cukup besar untuk membeli satu atau dua batang rokok.
Manfaat :
Sobat akan malu jika membeli satu atau dua batang rokok dengan pecahan uang di tangan yang cukup besar. Pada akhirnya sobat mungkin akan mengurungkan diri untuk membeli rokok. Dengan kata lain, hanya akan membeli rokok jika punya uang recehan.
Sobat  juga mungkin punya rasa gengsi untuk mampir ke warung hanya untuk membeli satu atau dua batang rokok. Tidak apa-apa, gengsi seperti ini justru berdampak positif bagi keinginan sobat untuk mengurangi rokok.
Nah, kalau sobat sudah berkomitmen seperti ini maka sobat juga tidak bisa membeli rokok di supermarket kan? Mana ada supermarket atau minimarket yang menjual rokok batangan J
Jika tip nomor 4 ini masih dirasa berat, silakan berhadapan dengan risiko yang ada pada tip nomor 3.
5. Berdoa terus agar rokok semakin mahal
Semakin tinggi harga rokok semakin membuat para perokok berpikir untuk membelinya. Yok, kita berdoa sama-sama
    ** sayangnya, hal ini juga bisa memancing kriminalitas
6. Membeli rokok dengan PPRUDDT
    Saya sempat melakukan hal ini yaitu membeli rokok dengan P otongan P ajak R okok U ntuk D imasukan D alam T abungan. Disarankan di masukan ke tabungan orang lain misalnya tabungan pacar atau siapa saja yang penting bukan tabungan sendiri –Tabungan saya juga boleh banget. J
Jadi, kita harus disiplin untuk selalu memasukkan sejumlah uang ke dalam tabungan sebesar X persen dari harga rokok yang kita beli. Misalnya saya menetapkan X=60% dan harga rokok yang saya beli adalah Rp. 8.000. Maka saya harus membeli rokok dengan harga Rp. 12.800 dengan rincian Rp. 8.000 untuk membeli rokok dan Rp. 4.800 untuk di tabung.
Tip nomor 6 ini untuk mengantisipasi jika doa pada tips nomor 5 tidak dikabul-kabulkan
Manfaat :
Ternyata harga untuk kebiasaan kita merokok itu jauh lebih mahal dari kebutuhan pokok yang seharusnya kita penuhi. Bahkan bisa jadi lebih mahal dari kebutuhan tersier kita
7. Cari pacar yang anti dengan asap rokok
Nah, ini penting banget dan bisa menjadi motivasi kuat untuk mengurangi bahkan berhenti sama sekali
8. Jangan membawa rokok dan korek api atau pemantik
Jadi kalau sobat mau merokok, otomatis harus minta rokok. maka sobat akan berhadapan dengan tip nomor 2. Triknya jangan lakukan secara berurut, tapi pakai strategi seperti ini:
    " Bro, permisi. Punya korek api kgk? " Lalu setelah orang itu memberikan koreknya, yang sobat harus lakukan adalah berpura-pura merogoh kantong lalu berkata, "Waduh, Sorry Bro. Punya rokoknya gak?"
    Sengaja saya tidak memasukan unsur-unsur ancaman kesehatan di sini, saya pikir semua perokok sudah tahu apa risikonya.

    Pengalaman dari yang saya lihat di sekitar saya, jarang ada perokok yang berhenti merokok karena takut akan risiko kesehatannya. Mereka biasanya cuek bahkan berani bilang " Kalau sudah takdirnya mati ya mati ." Bahkan tidak sedikit dari mereka yang sudah pernah merasakan sakit parah akibat merokok. kemudian kembali merokok ketika merasa dirinya sudah sehat

Mungkin beberapa tips di atas sedikit bercanda, hanya percaya atau tidak, saya sudah melakukan hal ini bahkan sekali-sekali melakukan tip nomor 8. Alhamdulillah saat ini saya hanya merokok rata-rata 1-2 batang sehari bahkan terkadang tidak sama sekali. Saya cukup bersyukur bisa mengubah gaya hidup dari perokok berat hingga seperti saat ini. Suatu hari kelak, dalam waktu dekat, saya yakin bisa berhenti sama sekali.
Tetap Semangat Sob... yakinlah kita Bisa
Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

ditunggu Comment Sobat...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Review